Selasa, 16 Desember 2008

TRULY AMAZING ONES.....................

Niy gambar sebenernya dari temen saia, gak tw tuh dia dapatnya dari mana...
tapi yang jelas niy gambar keren banget...
pelukisnya punya ciri khas tersendiri, yaitu mampu membuat lukisan yang jika dilihat dari sudut pandang tertentu lukisannya akan terlihat 3 dimensi...
hiks jadi iri...
keindahannya (Klo saia pribadi siy) gak kalah ma lukisannya monel, rembrandt ma da vinci...

Pelukis tersebut bernama Julian Beever (niy buat yang penasaran ma mukanya :P)



Niy Lukisannya:































Lukisannya om (ato pak, ato mbah mungkin hehehe) Beever sebenarnya punya trik tertentu, contohnya lukisan globe di bawah ini. Lukisan globe ini jika dilihat dari sudut yang menyamping seperti pada potret, akan terlihat seperti lukisan 2 dimensi biasa. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang tertentu akan terlihat 3 dimensi..





































































Semuanya Terlihat 3 Dimensi!!!






































Senin, 15 Desember 2008

MENGAPA WANITA MUDAH MENANGIS.....

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita.""Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."


Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.


Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"


Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.


Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.


Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.


Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.


Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.


Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.

Aku Menangis untuk Adikku Sebanyak 6 Kali

"Saia inget dulu pertama kali baca niy cerita, waktu masih SMA kelas 2 (jaman2nya penjajahan :P), niy cerita (menurut saia loh y) sedih banget sampe bikin saia ngangis... tapi dibilang lebay ma temen2 di Asrama hehehehe... tapi beneran koq niy cerita bagus bangeet.... Selamat membaca y..."
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya! ” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”
yah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya, kkalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20 tahun. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, ” Ada seorang ppenduduk dusun menunggumu di luar sana !” Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? ” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu.”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20, Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit.. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23, Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari : “I cried for my brother six times”
Kebaikan sekecil apapun akan memberikan manfaat bagi Anda dan orang yang membutuhkan. Berbahagialah memiliki teman dan saudara yang selalu mendukung Anda. Semoga berbahagia

==== ILLUSIONS====

Telusurilah Gambar Secara Perlahan!!

Anda akan menemukan gambar-gambar yang berbeda, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya...


Which way is up?





























































Jumat, 21 November 2008

IDENTIFIKASI TANAMAN BIDARA

1. Bidara
Nama Spesies : Merremia mammosa (Kitagawa et all, 2007)
Nama Lokal : Bidara Upas, Blanar, Widara Upas, Hailale (IPTEK, 2007)
Synonim : Convolvulus mammosus, Ipomoea mammosa (Kitagawa et all, 2007)
- Deskripsi :
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat (Medicaholistic,2007).
Menurut IPTEK (2007), Deskripsi Berperawakan pohon atau perdu yang menyemak, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa; penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundartelur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya. Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm; bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul; daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik; benang sarinya 5 utas; bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar; kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman; daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat. Kandungan Hasil analisis di India (angka, pertama) dan di Thailand (dalam kurung) merupakan komposisi per 100 g bagian yang dapat dimakan: air 86 (71,5) g, protein 0,8 (0,7) g; lemak 0,1 (1,7) g; karbohidrat 12,8 (23,7) g; Ca 30 (30) m, P 30 (30) mg, vitamin A 70 (50) SI, vitamin C 50-150 (23) mg. Nilai energinya 230 (470) kJ/100 g.
- Habitat :
Bidara merupakan tumbuhan yang dapat mengatasi suhu ekstrem dan mampu bertahan hidup pada lingkungan yang agak kering. Kualitas buahnya akan paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, di udara terbuka dan kering, tetapi hendaknya ada musim hujan untuk mendukung pertumbuhan perpanjangan dan pembungaannya, dan idealnya tanahnya memiliki cukup kelembapan untuk mematangkan buahnya. Pada habitat alaminya, curah hujan tahunannya berkisar antara 12 5 mm dan di atas 2.000 m ; suatu penelitian di India menunjukkan bahwa beberapa kultivar akan tumbuh cukup balk pada curah hujan 300-400 mm per tahun. Suhu maksimumnya adalah 37-48° C, dan suhu minimumn 7-13° C, tetapi pohon bidara masih tahan terhadap embun beku yang ringan. Kisaran ketinggian tempat tumbuhnya ialah antara tepi pantai sampai kira-kira 1000 m dpl. Bidara menghendaki tanah yang cukup ringan dan dalam, tetapi pohonnya dapat pula tumbuh di lahan marginal, tanah basa, tanah asin atau sedikit asam, baik tanah ringan maupun berat, rentan terhadap kekeringan atau kadang-kadang tergenang (Garden Guides, 2007).
- Manfaat:
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergara,m. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop. Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan. Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut (IPTEK, 2007).
Tanaman Bidara dapat mengobati penyakit demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).; bagian yang dipakai untuk pengobatan adalah umbinya untuk mengobati penyakit. Untuk pemakaian luar untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit (Kitagawa et all, 2007).
- Sifat kimia dan kandungan kimia:
Sifat Kimia dan Efek Farmakologis : Anti radang, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar (laxative), menetralkan racun (antidote), penyejuk.
Kandungan Kimia : Damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase (Anonim, 2005). Dalam pengobatan tradisional, umbi Bidara Upas (M. mammosa (Lour.) Hall.f.) sering digunakan terapi pengobatan kanker. Kandungan zat oksidase pada getah segar Bidara Upas (M. mammosa (Lour.) Hall.f.) juga diduga memiliki peran dalam pengobatan kanker alternatif.
Klasifikasi:

Hirarki = Taxa

Kingdom = Plantae

Divisi = Magnoliophyta

Klass = Magnoliopsida

Ordo = Solanales

Famili = Convolvulaceae

Genus = Merremia

Spesies = Merremia mammosa

PERAN NEUROENDOKRIN PADA DEPRESI

Depresi merupakan suatu penyakit yang berkaitan dengan fungsi otak dan berdampak pada seluruh organ tubuh. Tipe depresi terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Depresi mayor : merupakan depresi tanpa episode manik atau hipomanik

2. Depresi bipolar: merupakan depresi dengan episode manik

Depresi pada orang-orang lanjut usia dapat menyebabkan gangguan koginitif dan memori hingga menyamarkan diagnosis demensia.

Faktor-faktor yang menyebabkan depresi antara lain:
1. Faktor genetik : 60-79% ditemukan pada beberapa anggota keluarga kembar monozigotik
2. Faktor lingkungan : kehilangan orang terdekat dan stres akibat penyakit kronik yang diderita
3. Faktor neurobiologi : gangguan neurohormonal dan gangguan aktivitas aksis hypothalamic pituitary-adrenal limbik

Penelitian tertuju pada fungsi neuron tertentu sebagai penghasil neurotransmiter yang akan berkorelasi dengan depresi. Penenelitian memfokuskan pada areal yang berperan dalam perilaku yang berkaitan dengan sistem limbik, dimana sistem limbik berperan dalam pengaturan keseimbangan emosi dan fisik.

Hasil penelitian postmortem dan imaging menemukan dua jalur anatomi dimana gangguan pada sirkuit ini akan memperlihatkan gangguan dalam mengatur emosi.
Sirkuit I: Sirkuit limbik – talamik – kortikol, termasuk amigdala, nucleus media dorsalis dari talamus dan bagian ventrolateral dari korteks prefrontal.
Sirkuit II: Sirkuit limbik – striatal – palidal – talamik – kortikal

Struktur lain dalam sistem limbik yang berperan dalam reaksi emosi, yaitu amigdala dan hikampus, serta hipotalamus.

Di dalam otak, hypothalamic – pituitary – adrenal (HPA) dikenal sebagai pengatur sistem neuroendokrin, metabolisme serta gangguan perilaku. Mekanisme dari aksis HPA melibatkan 3 komponen, yaitu CRH, ACTH, dan Kortisol.
Pada penderita depresi, terjadi kenaikan aktivitas dari aksis HPA karena adanya reduksi jumlah maupun fungsi reseptor kortisol sehingga keseimbangan neuroendokrin terganggu. Penyebab lain yang diperkirakan mengakibatkan depresi adalah adanya gangguan pengaturan keseimbangan serotonin.
Dalam strategi penanggulangan mendasar pada gangguan keseimbangan neuroendokrin/ neurotransmiter di otak. Obat-obat yang digunakan sedapat mungkin mempunyai efek maksimal terhadap penanggulangan ketidakseimbangan tadi dan berefek negatif yang minimal terhadap metabolisme organ-organ tubuh baik korelasi sesama neurotransmiter lainnya demikian juga efek terapi terhadap terjadinya relapses. Contoh obat-obatan yang baik dalam penanggulangan depresi adalah fluoxetine, yang dapat memberikan efek terapeutik yang sangat maksimal dan efek negatif yang minimal terhadap gangguan organ di luar otak termasuk metabolisme dan neurotransmitter seperti kholinergik.

ELANG JAWA

Elang Jawa dengan nama ilmiahnya Spizaetus bartelsi adalah burung asli Indonesia. Usaha mengidentifikasi elang ini terus dilakukan pada tahun 1924, Prof Dr E Stresemann seorang pakar burung dari Jerman memperkenalkan jenis ini Burung ini termasuk spesies elang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 60 cm dengan jambul menonjol. Pada Elang Jawa dewasa terdapat jambul, mahkota dan garis kumis hitam; bagian sisi kepala dan tengkuk merah coklat; punggung dan sayap coklat gelap; ekor coklat bergaris-garis hitam; kerongkongan putih dengan bagian tengah bergaris-garis hitam. Sedangkan bagian bawah lainnya keputih-putihan bergaris merah sawo matang. Burung yang belum dewasa keputih-putihan atau kemerah-merahan pada bagian bawahnya dan tanpa garis atau coretan. Ditemukan pula bentuk peralihan. Biasanya pada Elang Jawa paruhnya berwarna kehitam-hitaman dan kakinya tidak berbulu Spesies ini termasuk yang terancam punah secara global karena diperkirakan tinggal 600 – 900 ekor.
Elang Jawa paling sering dijumpai pada ketinggian antara 500 m – 1500 m di atas permukaan permukaan laut (dpl) dan di hutan alam (48%) dari pada hutan tanaman. Elang Jawa menyukai pohon yang tinggi menjulang, sehingga dapat digunakan untuk mengincar mangsa ataupun sebagai sarang. Ia biasanya melakukan hal-hal tersebut di pohon Rasamala (Altingia excelsa), Litocarpus, Quercus, Pinus (Pinus merkusii), Puspa (Schima Wallichi), Saninten (Castaopsis agentea), Hantap (Streculia sp.), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Ipis Kulit (Acmena acuminat issima), dan Manglid (Magnolia blurnei). Karena, pada umumnya pohon-pohon tersebut mempunyai ukuran tinggi dan bentuk dahan yang strategis untuk sarang Elang Jawa.Pada umumnya, sarang Elang Jawa ditemukan di lereng dengan kemiringan sedang sampai curam pada ketinggian tempat di atas 800 m dpl, dengan dasar lembah memiliki anak sungai. Hal ini berkaitan dengan besarnya kesempatan untuk memperoleh mangsa dan memelihara keturunannya.
Daya jelajah Elang Jawa sangat bervariasi, antara 2 km2 – 20 km2. Berdasarkan survei yang dilakukan Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL) di Gunung Jagat dengan luas 1.26 km2 dijumpai sekitar satu pasang Elang Jawa. Sedangkan di Cagar Alam Gunung Simpang dengan luas 150 km2 dijumpai sekitar enam pasang. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Elang Jawa memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik.
Elang Jawa juga banyak ditemukan di hutan-hutan lebat seperti di Gunung Muria, Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Unggaran, Gunung Tangkuban Perahu dan sejumlah tempat lainya. Yang membedakan sosok eksotis Elang Jawa dengan jenis elang lainya seperti elang Brontok Intermediate (Spizaetus cirrhatus), Elang Hitam (Ictynaetus malayensis), dan Elang Ular Bido (Spilornis cheela) adalah dua jambul yang mendongak di atas kepala burung dan bulu primer yang selalu menutup sehingga menghasilkan pola loreng di tubuhnya.
Rata-rata, burung raptor jarang mempunyai anak atau kalaupun ada anaknya pun snagat sedikit. Demikina juga dengan elang jawa yang berkemabang biak setiap dua tahun sekali dengan anak yang umumnya hanya satu ekor. Elang Jawa berkembang biak pada umur 3-4 tahun dengan masa mengerami 44-48 hari. Musim kawin pada Elang Jawa terjadi biasanya antara akhir bulan Januari hingga Mei. Pada anak Elang Jawa, umur 27-30 minggu atau 7 bulan telah dapat terbang dan mulai belajar mematikan mangsa. Pada usia tersebut ia telah dapat membuat delapan variasi suara, sehingga ia dapat melakukan komunikasi dengan baik.
Pada umumnya, elang jawa memangsa satwa yang mudah ditemukan seperti jenis tupai (Callosciurus sp dan Tupai sp), anak Kera Ekor Panjang (Macaca fascucularis), Jalarang (Ratufa bicolor), dan burung-burung kecil lainya. Selama ini, Elang Jawa tidak pernah terlihat mengejar mangsa di udara, karena ruas kaki Elang Jawa terlalu pendek, sehingga tidak mampu menangkap mangsa yang dapat terbang di udara.
Elang Jawa berkembang biak sangat sedikit. Selain itu, ia merupakan mata rantai makanan yang tertinggi. Jadi, ia dapat dijadikan sebagai indikator bagi kelestarian lingkungan. Apabila Elang Jawa berkurang atau punah, itu artinya lingkungan telah mengalami kerusakan. Seperti menurunnya daya dukung sistem penyangga kehidupan dengan terjadinya longsor, banjir, kekeringan, iklim mikro yang buruk, dan yang sedang kita rasakan adalah musim yang tidak menentu).

PTERIDOPHYTA

Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya yaitu akar, batang,dan daun. Namun pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.

Dari segi cara-cara hidupnya, terdapat beberapa jenis tumbuhan paku yaitu; paku tanah (paku yang hidupnya di tanah ), paku epifit, dan paku air. Pteridophyta mempunyai daur keidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofitnya terdiri atas sel-sel yang haploid dan disebut sebagai protalium. Protalium ini hanya memiliki umur beberapa minggu saja. Protalium berbentuk jantung, berwarna hijau, melekat pada substrat dengan bantuan rizoid-rizoid. Pada protalium terdapat anteridium dan arkegonium yang keduanya terletak pada sisi bawah protalium. Menurut poros bujurnya, embrio tumbuhan paku telah dapat dibedakan menjadi dua kutub, atas dan bawah. Kutub atas akan berkembang menjadi tunas, batang beserta daunnya. Kutub bawah disebut juga sebagai kutub akar. Akar tumbuhan bersifat endogen dan tumbuh ke samping dari batang. Embrio pteridophyta bersifat unipolar karena hanya satu kutub saja yang berkembang.

Peristiwa pembentukan akar dari batang yang semua tumbuh ke samping dinamakan homorizi, sedangkan pembentukan akar yang benar-benar dari kutub akar dinamakan alorizi.
Epidermis bagian-bagian yang ada di atas tanah mempunyai lapisan kutikula dan mulut-mulut kulit. Dalam akar, batang, dan daun telah mempunyai jaringan pengangkut yang tersusun atas bagian floem dan xilem. Sebagai jalan pengangkutan air telah terdapat trakea. Berkas-berkas pengangkut umumnya tersusun konsentris amfikribral ( xilem dikelilingi floem ) dan dalam batang sering terdapat lebih dari satu berkas pengangkut. Sporangium dan sporanya terbentuk pada daun. Kadang-kadang dalam ketiak, dan hanya pada yang rendah saja sporangium terbentuk pada ujung tunas. Daun-daun yang mempunyai sporangium dinamakan sporofil. Terkadang daun paku yang fertil(sporofil) itu mempunyai bentuk yang berlainan dengan daun yang steril (tropofil). Sporangium tumbuhan paku mempunyai lapisan-lapisan dinding yang menyelubungi jaringan sporogen. Sel-sel sporogen tersebut membulat, memisahkan diri satu sama lain menjadi sel-sel induk spora. Masing-masing dengan pembelahan reduksi membentuk 4 spora yang haploid dan seringkali tetap bergandengan merupakan suatu tetraeder.

Pada hampir semua pteridophyta, di sekeliling jaringan sporogen terdapat tapetum. Tapetum merupakan sekumpulan atau lapisan sel yang mengandung banyak plasma dan berfungsi untuk memberi makanan pada sel-sel sporogen. Tapetum menumpahkan isi selnya ke dalam ruang jaringan sporogen hingga plasma melumuri sel-sel induk spora. Plasma yang terdapat pada tapetum disebut periplasmodium. Periplasmodium masuk di antara spora-spora muda dan memberi makan pada spora tersebut, serta ikut mengambil bagian pada pembentukan dinding spora sampai habis terpakai.

Pada kebanyakan tumbuhan paku, spora mempunyai sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah akan menghasilkan suatu protalium yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis-jenis paku yang menghasilkan spora berumah satu dan sama besar disebut paku homospor atau isospor. Pada golongan tumbuhan paku yang lain, protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua. Pemisahan jenis kelamin telah terjadi pada pembentukan spora, yang selain berbeda jenis kelaminnya pun berbeda ukurannya:
- yang besar, mengandung banyak cadangan makanan disebut makrospora, dan terbentuk dalam makrosporangium, dan pada waktu perkecambahan tumbuh menjadi protalium yang agak besar yang mempunyai arkegonium. Protalium ini dinamakan makroprotalium.
- Yang kecil dinamakan mikrospora dan dihasilkan dalam mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium , dan padanya terdapat anteridium.

Pteridophyta terbagi dalam beberapa kelas yaitu:
- kelas Psilophytinae (paku purba),
- kelas Lycopodiinae (paku rambat atau paku kawat),
- kelas Equisetinae (paku ekor kuda),
- kelas Filicinae (paku sejati).

Kelas Psilophytinae
Paku purba memiliki ciri-ciri: tidak mempunyai daun (paku telanjang) atau mempunyai daun kecil-kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi, belum mempunyai akar (beberapa jenis paku), bersifat homospor.
Kelas Psilophytinae terbagi ke dalam dua ordo yaitu:
1. Ordo Psilophytales (paku telanjang)
Ciri-ciri:
- belum mempunyai daun
- batang telah mempunyai berkas pengangkut
- bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung-ujung cabang.
Pada ordo ini terdapat beberapa suku antara lain:
- Rhyniaceae
Mempunyai ciri-ciri: batang di dalam tanah, tingginya dapat mencapai ½ m, tumbuhan horizontal, tidak mempunyai akar melainkan rizoid, seperti rimpang, batang yang didalam tanah bercabang-cabang dan tunbuh tegak lurus ke atas, bercabang-cabang menggarpu, tidak berdaun, tidak mempunyai mulut kulit, percabangannya berfungsi sebagai asimilasi.sporangium terdapat pada ujung cabang dan relatif besar, tidak mempunyai pembuluh tapis dan kambium, sebagian besar hidup di dalam air yang dangkal.
Contoh dari suku ini adalah, Rhyna major, Taeniocrada deeheniana, Zosterophyllum australianum.
- Asteroxylaceae
Mempunyai ciri-ciri: pada batangnya mempunyai penonjolan-penonjolan yang panjangnya hanya beberapa mm (disebut mikrofil), tingginya mencapai 1 m, memiliki diameter 1 cm, beberapa jenis telah menunjukan percabangan berkas pengangkut sampai pada pangkal mikrofil, stele di dalam batang berbentuk bintang, pada beberapa jenis telah terdapat empulur.
Contoh dari suku ini adalah, Asterxylon mackei, Asteroxylon elberfeldense.

- Pseudosporochnaceae
Mempunyai ciri-ciri: pada ujung sumbu pokok terdapat dahan-dahan yang hanya sedikit bercabang menggarpu, pada ujung-ujung dahan tersebut terdapat sporangium yang menebal dan berbentuk gada. Bagian-bagian melebar yang tidak fertil berguna untuk asimilasi.
Contoh dari suku ini adalah, Pseudosporochnus krejcii.
2. Ordo Psilotales
Dari bangsa ini yang masih hidup adalah marga psilotum, yang berupa terna kecil rendah, dan bercabang-cabang menggarpu.
Ciri-ciri dari suku ini adalah:
- tidak berakar
- hanya mempunyai tunas-tunas tanah dengan rizoid-rizoid
- pada batangnya terdapat mikrofil berbentuk sisik, tidak bertulang, tersusun jarang-jarang dalam garis spiral
- sporangium tidak terminal pada ujung batang atau cabang-cabang tetapi di antara taju-taju sporofil yang berbagi menggarpu
- protalium berbentuk silinder, bercabang, tidak berwarna, hidup di dalam tanah bersimbiosis dengan mikoriza
- pada permukaan protalium terdapat anteridium
- arkegonium kecil dan agak tenggelam
- embrio tidak mempunyai suspensor dan letaknya eksoskopik (ujungnya ke arah leher arkegonium).
Contoh dari suku ini adalah, Psiilotum nudum (terdapat di pulau Jawa), Psilotum triquetrum (hanya terdapat di daerah tropika), Tmesipteris tannensis (di Australia).

Kelas Lycopodiinae

Mempunyai ciri-ciri: batang dan akarnya bercabang-cabang menggarpu, daun kecil-kecil (mikrofil), tidak bertangkai, selalu bertulang satu saja, pada beberapa spesies, daun tersebut mempunyai ligula, daun-daunnya tersusun secara spiral, sporofil mempunyai satu sporangium saja, memiliki mikrofil,spermatizoid memiliki dua bulu cambuk.
Lycopodiinae memiliki 4 bangsa yaitu,
1. Ordo Lycopodiales
Padanya terdapat, Siggilariaceae, lepidodendraceae, dan bangsa Isoetes.
2. Ordo Selaginalles
3. Ordo lepidodendrales
4. Ordo isoetales

Kelas Equisetinae
Memiliki ciri-ciri batang bercabang, sporofil berbentuk perisai, protalium berbentuk hijau kerucut.
Equisetine dapat di bedakan menjadi beberapa bangsa yaitu:
- Equisetales
- Sphenophyllales
- Protoarticulatales

Kelas Filicinae
Mempunyai ciri-ciri: tanaman higrofit, memiliki daun yang besar, memiliki tulang daun, pada waktu muda ujung daun menggulung, sisi bawah daun mempunyai banyak sporangium.
Filicinae memiliki tiga anak kelas yaitu:
1. Eusporangiatae
2. leptosporangiatae
3. hydropterides
Anak kelas eusporangiatae memiliki protalium di bawah tanah dan tidak berwarna, sporangium memiliki dinding yang tebal dan kuat.
Anak kelas Eusporangiatae di bedakan ke dalam dua ordo, yaitu:
- Ophioglossales
Hanya memiliki suku Ophioglossaceae, yang terdiri dari 3 marga yaitu:
1. Ophioglossum
Contoh: O. vulgatum dan O. reticulum
2. Botrychium
Contoh : B. lunaria, B. daucifolium, B. ternatum
3. Helmynthostachys
Contoh: H. zeylanica
- Marattiales
Hanya mempunyai suku marattiaceae, dan mempunyai 3 marga yaitu:
1. Christensenia
Contoh: Chr. aesculifolia
2. Angiopteris
Contoh : A. evecta
3. Marattia
Contoh: M. Fraxinea

Anak kelas leptosporangiatae terdiri atas beraneka ragam paku-pakuan yang luar biasa banyaknya dan tersebar di seluruh dunia.

TEMPERATUR TUBUH

PENDAHULUAN
Termoregulasi merupakan salah satu dari elemen homeostatis. Menurut sumber panas utama tubuh, hewan terbagi menjadi dua yaitu hewan ektoterm dan endoterm. Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia (Bima, 2007).

Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 100ºC bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya. Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi ±10ºC dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore) (Iwan, 2007).


Tingkatan suhu pada bagian-bagian tertentu pada tubuh manusia berbeda. Oleh karena itu, perlu diadakan praktikum yang berjudul Temperatur Tubuh, yang mempelajari prinsip-prinsip pengaturan suhu pada tubuh, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu, dan prinsip kerja dari Electrical Universal Thermometer.


Praktikum Temperatur tubuh bertujuan untuk mempelajari penggunaan Electrical Universal Thermometer dalam pengukuran suhu kulit pada mulut, axilla, skrotum, dan anus, mempelajari berbagai faktor untuk yang berpengaruh terhadap suhu, mengetahui perbedaan tingkatan suhu pada bagian-bagian tertentu pada tubuh manusia.


Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara-cara penggunaan Electrical Universal Thermometer pada beberapa tempat, praktikan juga dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap suhu. Selain itu, memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti, persoalan demam pada penyakit-penyakit, persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung), terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang ekstrem, masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip Pengaturan Suhu Tubuh
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus (Iwan, 2007) ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr

a). Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panasHipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas (Iwan, 2007).

b). Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas (Iwan, 2007).

2. Sumber Panas
1). MetabolismeKegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2). Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya (Iwan, 2007).

3. Pelepasan Panas
1). Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme dikeluarkankulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2). Radiasi
Permukaan tubuhBila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3). Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4). Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadipada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas (Iwan, 2007).

- Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme (Iwan, 2007).

--Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1). Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2). Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan (Iwan, 2007).
--Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5ºCselama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali (Iwan, 2007).

- Pengaturan Suhu Tubuh Dalam Keadaan Panas
(1). Fisik
· Penambahan aliran darah permukaan tubuh
· Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
· Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaanProses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34ºC. penambahan penambahan konduktivitas panas (thermalaliran darah konduktivity)
(2). Keringat
· Pada temperature diatas 34ºC, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
· Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara keringatperiodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif (Iwan, 2007).

4. Mekanisme Demam
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal. Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus (Iwan, 2007).

5. Suhu Tubuh Manusia
Suhu tubuh normal seseorang sesungguhnya bervariasi tergantung pada waktu pengukuran (pagi, siang atau malam), tempat pengukuran (dalam rongga mulut, di ketiak, atau dalam dubur), faktor usia serta tingkat metabolisme (sebelum atau sesudah makan, sebelum atau setelah melakukan aktivitas fisik). Pengukuran suhu dengan termometer lewat rongga mulut atau dubur akan lebih tepat daripada lewat ketiak (Depkes, 2007). Suhu tubuh paling rendah pada pagi hari (pukul 5.00 - 6.00) dan paling tinggi senja hingga malam hari. Perbedaan antara suhu terendah dan tertinggi bervariasi, sekitar 0,3 ºC-1,5 ºC. Semula perbedaan itu diduga hanya karena perbedaan cuaca, suhu serta kelembapan saja, ternyata juga karena faktor irama diurnal (saat tidur dan melek) yang berkembang sejak usia 1 - 2 tahun dan berlangsung terus seumur hidup (Depkes, 2007).
Suhu tubuh rata-rata orang dewasa di bawah 37 ºC. Seorang peneliti, Horvath SM dkk. pernah meneliti 54 orang dewasa muda (usia 23 tahun) selama beberapa bulan dengan kesimpulan, nilai rata-rata suhu rongga mulut pada pagi hari 36,5ºC dan malam hari 36,8ºC (Depkes, 2007). Peneliti lain, Dinarello dan Wolff dari Inggris melaporkan, hasil penelitian pada sembilan orang dewasa mudah (22 tahun), dalam seharinya rata-rata suhu badan mereka 36,6 ºC dengan nilai terendah 36,4 ºC dan tertinggi 36,8 ºC. Suhu rata-rata rongga mulut orang tua lebih rendah daripada orang muda, tetapi suhu duburnya sama (Depkes, 2007). Padahal suhu anus biasanya lebih tinggi daripada suhu rongga mulut. Perbedaan ini sangat bervariasi. Pada orang muda, suhu lubang keluaran itu rata-rata 0,56 ºC lebih tinggi daripada suhu rongga mulut (Depkes, 2007).
Pada anak usia kurang dari 12 tahun, suhu tubuh waktu malam hari sering lebih tinggi, rata-rata 37,4 ºC. Sebagai pedoman kasar, suhu tubuh anak yang tidak melebihi 38 ºC (antara 36 ºC - 38ºC) tidak perlu dirisaukan karena belum merupakan indikasi untuk diberi obat penurun panas. Karena sebenarnya suhu yang agak panas malah diperlukan untuk pertumbuhan dan sebagai salah satu mekanisme untuk mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau masuknya benda asing ke dalam tubuh (Depkes, 2007).
Telapak tangan sebagai alat pengukur panas sebenarnya bersifat sangat subyektif. Artinya, ia tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menggolongkan apakah suhu seseorang panas, normal, atau dingin. Seseorang dengan metabolisme tubuh rendah atau menderita anemia di mana suhu tangannya lebih dingin, akan lebih peka bila meraba seseorang yang suhu tubuhnya tinggi dibandingkan dengan mereka yang metabolisme tubuhnya normal dan suhu tangannya lebih hangat. Karena tingkat metabolisme dan mekanisme sirkulasi darah tiap individu bervariasi, sudah tentu mengukur suhu badan seseorang dengan punggung telapak tangan tidaklah tepat (Depkes, 2007).

6. Kelainan pada Suhu Tubuh Manusia
(a). Penurunan Suhu Tubuh
- Hypothermia, merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh mengalami penurunan dari batas normal (Dapala, 2007).
(b). Kenaikan Suhu Tubuh
- Hyperthermia, merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh meningkat melebihi batas normal (Edirossa, 2007).
- Demam atau peningkatan suhu tubuh diatas suhu normal adalah suatu gejala penyakit. Suhu tubuh normal biasanya adalah sekitar 37o Celcius.
Demam dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, ganguan metabolisme ataupun oleh terjadinya kerusakan jaringan tubuh. Kuman atau mikroorganisme yang biasanya menyebabkan penyakit yang disertai demam antara lain adalah bakteri, virus atau protozoa. Demam yang disebabkan oleh gangguan metabolisme contohnya adalah demam karena hyperthyroid. Demam yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang luas contohnya adalah pada penyakit kanker. Penyakit karena virus yang disertai dengan gejala demam contohnya adalah penyakit flu burung, sars, demam berdarah dengue, campak dsb. Virus penyebab penyakit flu burung adalah Avian Influenza, virus penyebab penyakit demam berdarah adalah virus dengue dan virus penyakit campak adalah virus morbili. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bergejala demam antara lain adalah penyakit demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonela typhosa. Penyakit bakterial lainnya antara lain radang tenggorok karena bakteri, radang paru-paru (pneumonia) karena bakteri dsb. Protozoa penyebab penyakit yang bergejala demam contohnya adalah plasmodium, penyebab penyakit malaria (Edirossa, 2007).
METODOLOGI
1). Pengukuran Suhu Tubuh Sebelum Melakukan Aktivitas
Pertama-tama mesin Electric Universal Thermometer dihidupkan, kemudian suhu pada daerah mulut, axilla, skrotum, dan anus diukur masing-masing selama 10 menit sampai angka yang ditunjukkan pada EUT stabil. Hasil pengukuran dicatat pada kolom-kolom yang telah ditentukan.

2). Pengukuran Suhu Tubuh Setelah Melakukan Aktivitas
Setelah percobaan I dilakukan, probandus melakukan aktivitas dengan berlari mengelilingi gedung. Kemudian mesin Electric Universal Thermometer dihidupkan. Suhu pada daerah mulut, axilla, skrotum, dan anus diukur masing-masing selama 10 menit sampai angka yang ditunjukkan pada EUT stabil. Hasil pengukuran dicatat pada kolom-kolom yang telah ditentukan.
PEMBAHASAN
Hasil yang telah diperoleh dari masing-masing kategori probandus sebelum beraktivitas berbeda-beda. Suhu probandus wanita lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada probandus pria.
Menurut Greg (2007), suhu tubuh normal pria pada bagian oral berkisar antara 35.7 – 37.7 ºC, sedangkan suhu tubuh normal wanita pada bagian oral adalah 33.2 – 38.1ºC. Suhu tubuh normal pria pada bagian anus adalah 36.7 – 37.5ºC, sedangkan suhu tubuh normal wanita pada bagian anus adalah 36.8 – 37.1ºC. Suhu tubuh normal pria pada bagian axillar berkisar antara 35.5 – 37.5ºC, sedangkan suhu tubuh normal wanita pada bagian axillar berkisar antara 36.8 – 37.1ºC. Suhu tubuh normal pada bagian skrotum adalah ± 37ºC.
Berdasarkan keterangan dari literatur, suhu tubuh probandus pria dan wanita masih memiliki tingkatan yang normal. Tetapi pada beberapa kategori probandus pria dan wanita yang gemuk memiliki suhu tubuh yang berbeda 1ºC lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh probandus yang lain dan hal ini kemungkinan disebabkan karena terdapat bantalan lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan probandus yang lain. Pada probandus pria bukan perokok pada bagian anus memiliki tingkatan suhu tertinggi yaitu 46.6ºC hal ini kemungkinan disebabkan karena keadaan kesehatan probandus tersebut atau kebiasaan probandus yang menyebabkan kenaikan suhu.
Keadaan suhu tubuh dapat diketahui melalui bagian-bagian yang berbeda seperti mulut, axilla, dan anus. Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui keadaan seseorang pada bagian mulut/ oral biasanya lebih akurat, dipercaya, dan lebih tepat dibandingkan dengan pengukuran pada bagian kulit yang lain. Pengukuran suhu pada bagian axilla dan permukaan tubuh yang lain sebenarnya juga sama tepatnya tetapi sedikit akurat dibandingkan dengan pengukuran suhu pada bagian oral. Pengukuran suhu pada bagian anus juga dianggap lebih tepat karena suhu pada anus berhubungan dengan tingkatan suhu pada bagian usus/ dalam perut sehingga dianggap akurat karena suhu tubuh manusia bagian dalam dapat diketahui lewat anus (storknet, 2007).
Suhu tubuh manusia pada bagian oral berhubungan dengan suhu tubuh pada bagian anus sehingga ketika mesor dalam keadaan tingkatan yang rendah maka secara otomatis suhu oral akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu anus. Suhu bagian axilla merupakan suhu yang berhubungan dengan suhu pada bagian mulut dan anus. Sehingga, keadaan suhu axilla tergantung pada keduanya. Selain itu suhu tubuh pada bagian oral dan anus dapat digambarkan secara akurat dibandingkan dengan suhu pada bagian axilla karena suhu oral dan anus memiliki derajat yang lebih besar dibandingkan dengan suhu pada bagian axilla (jstor, 2007).
Suhu tubuh pada siklus menstruasi mengalami akrofase selama fase luteal. Suhu tubuh setelah bangun tidur tetapi belum beraktivitas mengalami peningkatan 0.25 – 0.5ºC sedangkan pada suhu sehari-hari selama beraktivitas mengalami peningkatan 0.4ºC. Peningkatan suhu tubuh selama menstruasi terjadi karena perubahan-perubahan hormon yang ada pada tubuh wanita. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peningkatan efek hormon progesteron ketika efek hormon estrogen lebih rendah mengakibatkan peningkatan suhu tubuh (Harvard, 2007).

Activitas = Energy Cost (Cal/m 2 hr)

Tidur = 35

Duduk = 50

Bekerja di meja kerja = 60

Berdiri = 85

Mencuci = 100

Berjalan = 140

Bersepeda = 250

Berenang = 350

Berlari = 600
Kira-kira 80% dari semua kegiatan tersebut dapat membuat suhu tubuh tetap terjaga hangat. Kegiatan-kegiatan tersebut berhubungan dengan 4 proses perubahan suhu pada tubuh manusia, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi (Harvard, 2007).
Gejala yang timbul akibat variasi suhu tubuh (Harvard,2007):

Temperature = Tanda/Gejala

28ºC = Gangguan otot

30ºC = Kehilangan control terhadap suhu tubuh

33ºC = Kehilangan kesadaran

37ºC = Normal

42ºC = System saraf pusat menurun drastis

44ºC = Kematian*
(* terjadi karena denaturasi protein)

NEURULASI

Neurulasi merupakan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keping neural, lipatan neural dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural (Roesma, 2008).


Gambar 1. Neurulasi (Kenyon, 2008)

Neurulasi pada vertebrate menghasilkan pembentukkan neural tube yang akan menyebabkan berkembangnya spinal cord dan otak. Sel-sel neural crest juga terjadi selama neurulasi. Sel-sel neural crest tersebut bergerak dari neural tube dan menghasilkan variasi dari jenis-jenis sel, termasuk sel-sel pigment dan sel neuron. Neurulasi dimulai dengan pembentukan neural plate, suatu lapisan ectoderm yang tebal yang menyebabkan sel-sel epitel cuboidal menjadi columnar. Perubahan bentuk sel dan perlekatan sel menyebabkan tepi-tepi plate fold dan berkembang, bertemu dibagian tengah membentuk sebuah tabung. Sel-sel bagian ujung neural folds menjadi terletak diantara neural tube dan epidermis. Sel-sel tersebut menjadi sel-sel neural crest. Epidermis dan neural plate mampu membentuk sel-sel neural crest. Pada peristiwa ini notochord juga berperan untuk menginduksi pembentukan neural plate (Kenyon, 2008).

Gambar 2. Neurulasi pada Embrio Ayam(Kenyon, 2008)


Selama neurulasi, somites membentuk sepasang sayap sisi pada neural tube. Somites menghalangi sel-sel yang membentuk pola bersegmen pada embrio vertebrata. Somites memproduksi sel membentuk tulang belakang, rusuk, otot, dan kulit (Kenyon, 2008).
Daerah dimana neural tube mengalami penutupan memiliki variasi yang berbeda pada masing-masing klass vertebrata. Pada amfibi seperti xenopus, neural tube menutup hampir secara simultan sepanjang neural tubes. Pada aves, neural tube menutup mulai dari bagian anterior menuju ke posterior. Pada mamalia peristiwa neurulasi mirip dengan klas aves, walaupun bagian anterior neural plate yang besar terlihat mengalami penutupan yang berlawanan, bagian tengah tabung menutup terlebih dahulu, diikuti dengan kedua ujungnya (Kenyon, 2008).



PUSTAKA
Kenyon.2008.Gastrulation and Neurulation. http://biology.kenyon.edu/courses/biol114/Chap14/Chapter_14.html.Tanggal Akses 23 Mei 2008



Roesma, D.I.2008. Morfologi Kromosom dan Pola Protein Embrio Rana cancrivora Selama Neurulasi. http://digilib.bi.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbbi-gdl-s2-1994-dewiimelda-670&node=1594&start=6. Tanggal akses 23 Mei 2008

BUSUNG LAPAR

Kwashiorkor atau busung lapar adalah suatu sindrom yang diakibatkan defisiensi protein yang berat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Cecily Williams bagi kondisi tersebut yang diderita oleh bayi dan anak balita. Nama ini berasal dari daerah di Pantai Emas, Afrika yang berarti anak terlantar.Defisiensi ini sangat parah, meskipun konsumsi energi atau kalori tubuh mencukupi kebutuhan. Biasanya, Kwashiorkor ini lebih banyak menyerang bayi dan balita pada usia enam bulan sampai tiga tahun. Usia paling rawan terkena defisiensi ini adalah dua tahun. Pada usia itu berlangsung masa peralihan dari ASI ke pengganti ASI atau makanan sapihan. Pada umumnya, kandungan karbohidrat makanan tersebut tinggi, tapi mutu dan kandungan proteinnya sangat rendah.



Ciri-ciri anak menderita kwashiorkor adalah hambatan pertumbuhan, perubahan pada pigmen rambut dan kulit, edema, dan perubahan patologi pada hati. Hal ini terutama terlihat pada infiltrasi lemak, nekrosis, dan fibrosis. Temuan lain adalah apati, cengeng, atrofi pankreas, gangguan saluran cerna, anemia, kadar albumin serum yang rendah, dan dermatosis .
Kulit penderita terlihat menjadi gelap. Pada ekstremitas dan punggung, timbul bercak-bercak menebal yang dapat mengelupas. Kulit di bawahnya berwarna merah muda yang hampir seperti pelagra.Soal terjadinya edema, biasanya diawali akibat turunnya kadar albumin serum. Ini mengakibatkan turunnya tekanan osmotik daerah. Cairan daerah akan menerobos pembuluh darah dan masuk ke dalam cairan tubuh.
Anak-anak yang mengalami hal ini biasanya kehilangan nafsu makan, rewel, diare, dan sikap apatis. Biasanya pula, mereka menderita infeksi lambung dan perubahan psikomotor. Wajahnya bengkak. Pada orang dewasa, keadaan ini bisa terjadi, dan yang terparah adalah busung lapar.
Kwashiorkor dianggap ada hubungannya dengan marasmus marasmick. Ini adalah satu kondisi terjadinya defisiensi, baik kalori, maupun protein. Cirinya adalah dengan penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan, dan juga ditambah dehidrasi.

Rendahnya gizi buruk pada bayi tersebut akan mengakibatkan :
a. Lost Generation; Bayi penderita gizi buruk ini adalah balita yang tidak memiliki masa depan. Nantinya mereka tidak mampu untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik karena rendahnya nilai gizi yang dimiliki. Hal ini berdampak pada kualitas Sumber Daya Mamusia yang semestinya menjadi pemimpin masa depan.
b. Generasi yang membebani masyarakat dan pemerintahPertumbuhan yang terhambat karena gizi buruk pada masa balita tentunya akan membebankan keluarga masyarakat dan pemerintah.

Faktor-faktor Penyebab Busung Lapar


KONDISI EKONOMI
Penyebab utama merebaknya penyakit busung lapar diperkirakan karena ratap kemiskinan serta kebodohan masih mendera. Hal ini tentunya didukung oleh kemampuan ekonomi rakyat yang di bawah standard. Menurut Menkes sendiri, penyebab busung lapar yang pertama adalah karena masalah ekonomi, yakni orangtua benar-benar miskin dan sedang mengalami paceklik sehingga tak bisa memberi makanan bagi anaknya. Faktor Ekonomi menjadi penyebab yang paling pertama karena efek dari faktor ini merambat ke faktor-faktor berikutnya, sehingga saling terkait satu sama lain.

ASUPAN GIZI YANG KURANG
Yang menjadi penyebab yang kedua yaitu orangtuanya bisa memberi makan, tetapi tidak mengerti bagaimana cara memberi makan dengan benar sehingga asupan gizinya kurang. Kemiskinan menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat. Rendahnya daya beli masyarakat ini menyebabkan kebanyakan keluarga miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi bagi balitanya. Kebanyakan bagi mereka, membeli susu atau makanan tambahan untuk bayi, untuk makan sehari-hari mereka tidak mampu. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka balita penderita gizi buruk.

KONDISI KESEHATAN

Ketiga, anak ternyata menderita sakit yang tak sembuh-sembuh sehingga susah makan. Menteri Kesehatan RI Dr Siti Fadilah Supari SpJP (K), saat menghadiri Muktamar III Assosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) di Yogyakarta, bulan lalu bahkan menetapkan kasus busung lapar ini sebagai peristiwa Kondisi Luar Biasa (KLB) Nasional. Saat itu, Menkes mengakui bahwa sebenarnya sekitar 8 persen anak balita di Tanah Air menderita penyakit ini.

DISINTEGRASI NASIONAL
Keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia sangat tinggi. Faktor ini tentunya membuat fragmen-fragmen sosial terhadap masyarakat yang penduduk di daerah tersebut terutama wilayah-wilayah yang dijadikan derah transmigrasi. Salah satunya adalah daerah Nusa Tenggara. Keegoisan dan chauvinisme tiap golongan menyebabkan gaya hidup yang individual, mengurangi rasa peduli terhadap masyarakat sekitar, apalagi yang berbeda budaya dan agama. Hal ini merupakan disintegrasi nasional yang juga memberi dampak kepada kasus-kasus busung lapar, di mana keengganan untuk membantu bila tidak berada dalam satu golongan yang sama (baik agama maupun budaya).

PENDIDIKAN
Pendidikan warga Indonesia masih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam pembiayaan pendidikan. Oleh karena itu tingkat pendidikan yang ditempuh juga rendah. Hal ini meneyebabkan kurangnya pengetahuan akan penjagaan kondisi kesehatan dan asupan gizi yang baik. Selain itu, masyarakat masih kurang kesadaran untuk mengikuti pendidikan-pendidikan yang sudah ditawarkan oleh pemerintah setempat. Pemikiran masyarakat masih sangat tradisional, sehingga berpikiran sempit bahwa pendidikan itu kurang penting dan lebih baik mereka memikirkan dan bertindak untuk mengatasi kekurangan ekonomi mereka dengan bekerja langsung, seperti buruh kasar. Hal ini menimbulkan rendahnya kualitas SDM Indonesia.

Solusi

-Pendataan penduduk sebaiknya dilakukan secara intensif agar dana sepenuhnya dapat tersalurkan pada penduduk
Pendataan penduduk dilakukan oleh badan-badan yang berwenang sesuai kepentingannya masing-masing. BPS mendata seluruh penduduk di suatu wilayah. BKKBN mendata penduduk yang masih tergolong keluarga kurang mampu untuk disesuaikan dengan program-program penanggulangan kemiskinannya. Litbang mendata penduduk yang terkena kasus-kasus kesehatan seperti busung lapar untuk dicari solusi secara ilmiahnya. Data-data dari lembaga-lembaga tersebut sebaiknya dilakukan setiap tahun mengingat pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat cepat. Penduduk harus terus mengikuti perkembangan pendataan penduduk yang ada di tempat tinggalnya, sehingga setiap kali ada pendataan, penduduk bekerja sama dengan aparat pemerintah setempat melakukan pendataan yang valid.
Data tersebut dapat pula digunakan untuk tanggung jawab masyarakat muslim seperti zakat dan infaq. Minimal sisihkan zakat/sedekah untuk dibagikan langsung kepada fakir miskin di sekitar lingkungan. Jika tidak, donatur bisa bekerjasama dengan penyalur zakat dan sedekah ke fakir miskin.

-Penyuluhan kesehatan masyarakat sebaiknya ditingkatkan
Penyuluhan dapat dilakukan secara formal dalam suatu pertemuan maupun melalui poster-poster yang berisi himbauan dan ajakan untuk hidup sehat. Melalui penyuluhan ini, diharapkan masyarakat mejadi lebih tahu bagaimana menjaga kondisi kesehatannya agar tidak terkena busung lapar.

-Pembinaan soft skills untuk petugas pelayan masyarakat
Pembinaan ini biasanya berupa penataran-penataran yang dilakukan lembaga-lembaga kesehatan untuk membangun keterampilan dalam melayani masyarakat dalam hal kesehatan secara baik dan benar. Bila pelayanan kesehatan oleh petugas telah baik, masyarakat tidak lagi segan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas umum yang berkenaan dengan kesehatannya. Penekanan softskill selain untuk petugas, ada pula softskill untuk masyarakat. Hendaknya dibangun nilai kemanusiaan dari diri kita sendiri. Tanamkan nilai kejujuran yang tinggi. Materi bukanlah segala-galanya, tapi materi juga merupakan hal yang penting. Mulailah dari sebuah kesabaran dan kesungguhan, paling tidak rakyat Indonesia harus sadar bahwa sebenarnya hidup bukan semata-mata untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain.


-Perbaikkan Manajemen Pemerintahan dan Masyarakat
Perlu adanya tindakan tegas dan tangkas sehingga masalah dapat cepat teratasi dan tidak tertumpuk/ bermunculan masalah-masalah baru sementara yang lama masih terlantar. Adanya kebijakan otonomi daerah yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi daerah-daerah di Indonesia membantu mengatasi masalah ini. Akan tetapi jika penyebaran dan pendapatan suatu daerah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daerahnya maka masalah busung lapar rawan terjadi. Peningkatan toleransi antar sesama masyarakat perlu ditingkatkan sehingga kepedulian terhadap sekitar (terutama tetangga) membantu mengatasi permasalahan busung lapar.
Kita harus menjadi generasi yang mampu menyukseskan pembangunan. Kita harus menjadi bangsa yang mampu dan pandai memanajemen perekonomian dan aspek-aspek lain. Kita harus memerangi segala bentuk segala bentuk kecurangan. Semua bisa diawali dari diri kita sendiri. Suarakan suara kita sebagai seorang mahasiswa untuk mempertahankan dan memperjuangkan hak mereka.
Upaya pemerintah dalam mengatasi busung lapar seharusnya disertai upaya masyarakat untuk membantu mengatasinya. Diperlukan koordinasi masyarakat, pemerintah desa, daerah, dan pusat untuk mengatasinya. Misalnya dikerahkan dokter, ahli-ahli gizi bahkan biologist ataupun ahli pertanian dapat diberdayakan kemampuannya sesuai bidangnya untuk mengatasi masalah busung lapar, ahli pertanian dapat menanam ataupun memberdayakan tanaman endemik daerah tersebut dan melakukan diversitas tanaman. Sehingga daerah yang merupakan lumbung padi tidak akan kekurangan kebutuhan pangan yang lain.

Selasa, 28 Oktober 2008

It's nice.Please go slow and see the imagination of painter.














































HUMAN BEINGS ARE SUCH SMALL CREATURES, AREN'T THEY?
SO DON'T BE TOO WORRIED ABOUT EVERYTHING,
TREASURE EVERY MOMENT, DO WHAT YOU WISH TO DO.....
BROADEN YOUR VIEW, BROADEN YOUR MIND,
DON'T WORRY TOO MUCH ABOUT THINGS THAT ARE BOTHERING YOU,
DO TREASURE YOUR LOVED ONES, LIVE SAFELY AND PEACEFULLY,
ALWAYS BE HAPPY TO WELCOME THE COMING OF THE NEW DAY....... ENJOY THE SUNSHINE ..
ALWAYS LOOK AT THE BRIGHTER SIDE OF THINGS.....